Awas, Surat Edaran tentang Kelulusan Honorer K2 Ternyata Palsu

Awas, Surat Edaran tentang Kelulusan Honorer K2 Ternyata PalsuKabar terbaru Honorer K2 Hari ini, JAKARTA - Di tengah-tengah situasi yang galau untuk para tenaga honorer kategori dua (K2) yang akhir-akhir ini menunggu kepastian nasibnya, muncul Surat Edaran yang ditanda tangani oleh Sekretaris Kemepan-RB Dwi Wahyu Atmaji. Dalam surat yang tertanggal 9 April 2015 yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah dalam kapasitasnya sebagai pejabat pembina kepegawaian (PPK) itu disebutkan bahwa mulai 10 Juli 2015 secara resmi dan bertahap Kemenpan-RB akan mengumumkan daftar peserta seleksi CPNS dari honorer K2 yang lulus di situs resmi kemenpan-RB, BKN, dan dua media online, yang salah satunya JPNN.com. Sesuai dengan surat bernomor B/789/M.PAN/2/2015 yang juga dikirim ke PPK tingkat pusat itu menyebutkan bahwa print out daftar kelulusan bisa diambil tiga hari setelah pengumuman ditayangkan.



Dijelaskan juga di dalam surat itu, sebelum mengusulan pemberkasan NIP (Nomor Induk Pegawai) ke Badan Kepegawaian Negara, pimpinan instansi wajib melakukan verifikasi ulang data honorer K2 yang dinyatakan lulus. Yang terjadi kejanggalan, di dalam surat perihal  Pengumuman Kelulusan Peserta Seleksi CPNS Tahun 2015 dari Tenaga Honorer itu tidak disebutkan kapan waktu pelaksanaan tes CPNS yang pesertanya para honorer K2 akan digelar. Tembusan surat tersebut ditujukan kepada Presiden RI, Wakil Presiden, Menteri PANRB, Menteri Keuangan, Kapolri, dan Kepala BKN. Menanggapi beredarnya surat tersebut, Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPAN-RB Herman Suryatman menegaskan bahwa surat tersebut adalah palsu. “Kementerian PANRB tidak pernah mengeluarkan surat tersebut. Jangan percaya dan jangan terpengaruh dengan surat palsu tersebut,” ujar Herman di Jakarta, kemarin (6/5). Dia menyerukan kepada pihak-pihak terkait, terutama para PPK yang menerima surat tersbeut, untuk mengabaikan isi surat tersebut. "Waspada terhadap ulah oknum yang memanfaatkan surat dimaksud untuk kepentingan pribadi.  Kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi," cetusnya.

sumber : jpnn