Simulasi CAT di UPI diikuti Ribuan Peserta

Simulasi CAT di UPI diikuti Ribuan PesertaBandung - Simulasi CAT CPNS 2014 yang dilakukan di UPI Bandung selama 2 hari kemarin menghasilkan hasil yang cukup mencengangkan banyak peserta gugur. Sebab nilai simulasi tes CPNS melalui CAT (computer assisted test) di sejumlah daerah, hasilnya di bawah passing grade. Namun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) berkilah bahwa hasil simulasi tidak menunjukkan kondisi riil kemampuan peserta ujian. Kepala Biro Hukum dan Informasi Komunikasi Publik Kemen PAN-RB Herman Suryatman mengatakan, pihaknya belum melakukan evaluasi terkait dengan hasil simulasi itu. Memang hasil dari simulasi CAT itu rendah, tetapi belum kami analisis, kata Herman, kemarin (4/7). 

Sekitar 7.000 orang antusias mendatangi acara sosialisasi dan simulasi sistem Computer Assisted Test (CAT), di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Kamis (03/07). Dampaknya, sebagian pengunjung tidak bisa mendapat giliran mengikuti simulasi CAT, karena hanya tersedia 20 laptop yang harus digunakan secara bergantian. Antrean pengunjung job fair CPNS untuk dapat mencoba metode baru tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 ini terlihat sampai pintu gerbang utama UPI. Apa boleh buat, hanya 2.500 orang yang bisa mengikuti simulasi CAT yang berlangsung dari pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB.
Dia menjelaskan simulasi CAT ini merupakan rangkaian dari sosialiasi tes CPNS 2014. Pemerintah pusat sudah membuat kebijakan bahwa tes model LJK (lembar jawaban komputer) sudah ditinggalkan. Sebagai gantinya tes CPNS dilaksanakan secara online dengan mengisi jawaban di depan komputer langsung. Herman menjelaskan tes simulasi tes CAT sudah dilaksanakan di Jakarta dan beberapa waktu lalu di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Khusus di UPI, simulasi tes CPNS diikuti sekitar 7.000 orang. Rencananya pada 12 Juli 2014 nanti simulasi tes CAT digelar di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Menurut Herman simulasi CAT ini juga akan digelar di Surabaya, Makassar, Denpasar, dan terakhir di Medan. Tujuan utama kami adalah mengenalkan sistem tes CPNS yang transparan, ujarnya. Untungnya selama roadshow simulasi itu, sambutan dari mahasiswa cukup antusias. Menurutnya, mahasiswa yang mengikuti sosialisasi itu optimis jika tes CPNS tidak lagi menggunakan praktek kecurangan termasuk suap dan sebagainya. Anak-anak muda yang ikut simulasi ujian, cukup antusias dan percaya diri, jelas dia. Apapun nilai hasil ujian yang diraih saat simulasi, mereka tidak terlalu mementingkannya. Justru ketika mengetahui nilainya rendah, pelamar bisa meningkatkan belajarnya jelang tes CPNS sungguhan nanti. Herman menuturkan, materi tes dalam simulasi itu dibuat sedekat mungkin dengan tes CPNS yang sungguhan. Materinya terkait dengan pengukuran kompetensi dasar, intelejensi umum, dan wawasan kebangsaan.

Bukan hanya dari warga Bandung yang menghadiri acara digelar Kementerian PANRB, BKN dan JobsDB, Kamis-Jumat (3-4 Juli) ini. Bahkan, sehari sebelumnya, Rabu, 3 Juli, sudah ada pengunjung yang mendatangi lokasi. Tidak sedikit pengunjung yang berasal dari luar Kota Bandung, antara lain Majalengka, Sumedang, Tasikmalaya, Cirebon, dan kota-kota di sekitar Ibukota Jawa Barat ini. Sebuah pemandangan yang cukup mengharukan, banyak peserta simulasi CAT yang membawa serta anaknya ketika mengerjakan soal. Bahkan kaum disabel pun ikut memeriahkan acara tersebut.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar berkesempatan mengunjungi simulasi CAT, dan memberi semangat kepada para pengunjung yang ingin melamar CPNS. "Hidup adalah perjuangan. Kita harus berusaha dan yakin Indonesia akan lebih baik lagi, meskipun hanya sedikit yang bisa diterima menjadi CPNS," tegasnya ketika tampil dalam talkshow di areal simulasi CAT tersebut. Sebelumnya, Menteri Azwar Abubakar menerima penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan memberikan orasi ilmiah di kampus Ganesa, tempat putera Aceh itu meraih gelar Insinyur.

Dikatakan, pelaksanaan tes dengan sistem CAT merupakan upaya untuk membangun transparansi, obyektivitas untuk mencegah terjadinya KKN dalam seleksi CPNS. Sistem ini akan diterapkan di seluruh instansi, baik di pusat maupun daerah. "Anak-anak kita akan lebih mandiri dengan kemampuannya masing-masing. Bukan berdasarkan uang dan pangkat orangtua, atau kerabat," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Kepala BKN Eko Soetrisno, Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmadja, dan Rektor UPI juga ikut menyaksikan pelaksanaan simulasi CAT.