CPNS 2014 HARAPAN para pelamar lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Provinsi Lampung kembali hidup. Kabar ini sejalan dengan tekad dan kemauan Pemerintah provinsi Lampung yang tidak akan menyia-siakan agenda penerimaan CPNS tahun ini hanya karena penggunaan sistem computer assisted test (CAT).
Meskipun mengaku tak memiliki sarana-prasarana pendukung, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung siap menyewa atau bekerja sama dengan perguruan tinggi.
Meskipun mengaku tak memiliki sarana-prasarana pendukung, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung siap menyewa atau bekerja sama dengan perguruan tinggi.
’’Prinsipnya, kami ini mau. Format tesnya menggunakan lembar jawaban komputer (LJK) atau CAT, ya siap-siap saja,” tegas Kepala BKD Lampung Sudarno Eddi kemarin. Jika memang nanti benar-benar menggunakan sistem CAT dan pemprov tak mampu menyediakan sarana-prasarananya, alternatif yang akan dipilih adalah menyewa komputer atau laptop yang akan digunakan nanti.
’’Sebenarnya bisa saja kita gunakan cara memanfaatkan yang sudah ada. Ini asal ada persetujuan dari pimpinan. Yakni setiap dinas meminjamkan dua unit saja laptop mereka. Spesifikasi yang digunakan minimal ber-processor dual core. Jumlahnya disesuaikan dengan peserta,” urainya.
Dijelaskannya, untuk sistem, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang menyediakan, termasuk operator ketika tes. ’’Kita kan sedang jajaki bagaimana ke depannya. Sampai sekarang ini juga kan sebenarnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih terus melakukan survei ke daerah-daerah sebelum sistem ini benar-benar digunakan serentak,” ujarnya.
Sudarno mengatakan, penggunaan sistem CAT memang akan lebih simpel dan hemat biaya. Sebab, tidak ada proses cetak soal, distribusi, pemindaian, ataupun pemeriksaan LJK.
’’Terutama juga biaya operasional. Kalau cetak soal, kita bayar percetakan, biaya operasional Pol. PP, polisi, BPKP, dan sebagainya. Kemudian juga biaya gedung dan operasional pengawas. Kalau pakai CAT, cukup di Pusiban saja. Hanya repot mengatur jadwal tes karena kan tidak bisa serentak, tapi dibagi-bagi. Bisa memakan waktu sebulan, bergantung jumlah pesertanya,” kata mantan Pj. bupati Pringsewu ini seraya mengatakan, untuk proses CPNS 2014 ini, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp450 juta.
Diberitakan sebelumnya, tahun ini Lampung terancam tidak mendapatkan kuota penerimaan CPNS. Hal itu menyusul pernyataan BKN yang tidak akan memberi jatah formasi pada provinsi yang belum menggunakan sistem CAT.
Ini sebagai tindak lanjut rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang memberlakukan penggunaan CAT dalam penerimaan CPNS tahun ini secara serentak. Hal ini juga telah mendapat restu dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Ironisnya, BKD Lampung sendiri mengaku belum siap menggunakan sistem CAT dalam seleksi penerimaan CPNS tahun ini. ’’Kita kan peralatannya juga belum siap. Memang bagus sistem ini. Sebab, dengan CAT, para peserta akan dapat melihat langsung nilai mereka setelah tes selesai dilaksanakan. Jadi setelah mengerjakan semua soal, nilai langsung keluar. Ini mungkin lebih transparan dan sebagai antisipasi serta menghindarinya prasangka negatif dari para pelamar yang tidak lulus terkait adanya kecurangan atau permainan antara Kemenpan RB dan daerah,” ujar Sudarno.
Menurutnya, baru beberapa departemen saja yang siap menggunakan sistem ini. Untuk level provinsi, DKI Jakarta sudah cukup siap. Bahkan, mereka sudah menerapkannya sejak tahun lalu. ’’Kalau Pemprov Lampung, jujur belum siap. Apalagi kabupaten/kota. Informasinya, jika belum memiliki sistem CAT, tes bisa dilakukan di 12 kantor regional BKN dan 2.400 titik lokasi kantor Kemendikbud yang telah melakukan uji profesi untuk guru,” ungkapnya.
Sesuai dengan analisis jabatan yang telah dilakukan, Provinsi Lampung mengajukan usulan formasi sebanyak 1.548 orang dengan rincian tenaga teknis 1.330 orang dan medis 218 orang. Surat usulan ini telah dikirimkan BKD Lampung ke BKN pada 19 Maret 2014 dan surat diterima pada 2 April 2014.
’’Sebenarnya bisa saja kita gunakan cara memanfaatkan yang sudah ada. Ini asal ada persetujuan dari pimpinan. Yakni setiap dinas meminjamkan dua unit saja laptop mereka. Spesifikasi yang digunakan minimal ber-processor dual core. Jumlahnya disesuaikan dengan peserta,” urainya.
Dijelaskannya, untuk sistem, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang menyediakan, termasuk operator ketika tes. ’’Kita kan sedang jajaki bagaimana ke depannya. Sampai sekarang ini juga kan sebenarnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih terus melakukan survei ke daerah-daerah sebelum sistem ini benar-benar digunakan serentak,” ujarnya.
Sudarno mengatakan, penggunaan sistem CAT memang akan lebih simpel dan hemat biaya. Sebab, tidak ada proses cetak soal, distribusi, pemindaian, ataupun pemeriksaan LJK.
’’Terutama juga biaya operasional. Kalau cetak soal, kita bayar percetakan, biaya operasional Pol. PP, polisi, BPKP, dan sebagainya. Kemudian juga biaya gedung dan operasional pengawas. Kalau pakai CAT, cukup di Pusiban saja. Hanya repot mengatur jadwal tes karena kan tidak bisa serentak, tapi dibagi-bagi. Bisa memakan waktu sebulan, bergantung jumlah pesertanya,” kata mantan Pj. bupati Pringsewu ini seraya mengatakan, untuk proses CPNS 2014 ini, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp450 juta.
Diberitakan sebelumnya, tahun ini Lampung terancam tidak mendapatkan kuota penerimaan CPNS. Hal itu menyusul pernyataan BKN yang tidak akan memberi jatah formasi pada provinsi yang belum menggunakan sistem CAT.
Ini sebagai tindak lanjut rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang memberlakukan penggunaan CAT dalam penerimaan CPNS tahun ini secara serentak. Hal ini juga telah mendapat restu dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Ironisnya, BKD Lampung sendiri mengaku belum siap menggunakan sistem CAT dalam seleksi penerimaan CPNS tahun ini. ’’Kita kan peralatannya juga belum siap. Memang bagus sistem ini. Sebab, dengan CAT, para peserta akan dapat melihat langsung nilai mereka setelah tes selesai dilaksanakan. Jadi setelah mengerjakan semua soal, nilai langsung keluar. Ini mungkin lebih transparan dan sebagai antisipasi serta menghindarinya prasangka negatif dari para pelamar yang tidak lulus terkait adanya kecurangan atau permainan antara Kemenpan RB dan daerah,” ujar Sudarno.
Menurutnya, baru beberapa departemen saja yang siap menggunakan sistem ini. Untuk level provinsi, DKI Jakarta sudah cukup siap. Bahkan, mereka sudah menerapkannya sejak tahun lalu. ’’Kalau Pemprov Lampung, jujur belum siap. Apalagi kabupaten/kota. Informasinya, jika belum memiliki sistem CAT, tes bisa dilakukan di 12 kantor regional BKN dan 2.400 titik lokasi kantor Kemendikbud yang telah melakukan uji profesi untuk guru,” ungkapnya.
Sesuai dengan analisis jabatan yang telah dilakukan, Provinsi Lampung mengajukan usulan formasi sebanyak 1.548 orang dengan rincian tenaga teknis 1.330 orang dan medis 218 orang. Surat usulan ini telah dikirimkan BKD Lampung ke BKN pada 19 Maret 2014 dan surat diterima pada 2 April 2014.
sumber : http://www.radarlampung.co.id