
"Jumlah kekurangan guru Sekolah dasar menurut data yang kami miliki (PGRI) lebih 400 ribu orang serta itu akan terus bertambah karena setiap bulan ada guru yang diangkat sesuai dengan Inpres pada jaman orde baru, pensiunnya juga semakin besar," lanjutnya. Menurut Ketua PGRI Pusat selama ini orang melihat tenaga pendidik / pengajar banyak dikarenakan sebagian besar diisi oleh guru honorer. Ia pun juga sempat berharap dan meminta perhatian pemerintah Jowoki - JK untuk guru honorer agar diberi kejelasan nasib terutama yang memiliki dedikasi yang tinggi serta kapasitas yang mumpuni.
"Mereka (guru honorer)lah yang akhir-akhir ini mengisi kekurangan itu sehingga seolah-olah Indonesia nyaman, gurunya sudah cukup, padahal status kepegawaian dari Guru Honorer saja tidak jelas, honornya juga tidak manusiawi," ucapnya. "Kalau pemerintah Indonesia di era Jokowi JK mengangkat PNS-nya bertahap, maka untuk guru honorer yang mempunyai prestasinya baik, dedikasi yang tinggi serta royalitasnya bagus itu perlu diatur kepegawaian serta penghasilannya," pungkas Sulistyo.
sumber : merdeka
sumber : merdeka