Info CPNS 2015 - Lowongan Kerja CPNS 2015 - Info Honorer K2 Terbaru - Kabar gembira bisa dirasakan oleh Suparjo, 55, begitu dia diangkat menjadi PNS (pegawai negeri sipil), akhirnya impiannya selama ini igin menjadi PNS akhirnya terkabul sudah menunggu mulai tahun 1982. Kini, bapak 2 (dua) anak yang juga sudah memiliki cucu ini tidak lagi mempunyai status honorer. Warga Tembung ini sebelumnya sudah sangat lama sekali malang melintang menjadi honorer di instansi Pemkot Medan. Diawali bekerja honorer di Dinas Bengkel setelah Dinas Bengkel dilebur serta dipindahkan ke Dinas PU. Lalu dipindahkan lagi di bagian umum sampai sekarang ini, tepatnya bagian rumah tangga serta bertugas sebagai sopir bus Pemkot Medan yang selalu membawa Tim PSMS Medan.
Rasa senang bapak dua anak ini terungkapkan ketika mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan CPNS Jajaran Pemko Medan TA. 2015 tingkat golongan I dan II, Senin (23/2), di Balai Diklat PU Wilayah I, Jalan Sakti Lubis, Medan. Acara Diklat kali ini dibuka langsung oleh Wali Kota Medan yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Bapak Ikhwan Habibi Daulay. Selain itu dihadiri Kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara Bapak Zainuddin. Suparjo sendiri merupakan salah satu pegawai honor dari 120 pegawai honor yang mendapat Diklat dari Pemkot Medan. Peserta diklat ini sebagian besar berusia senja yang sudah memiliki masa kerja dari 20-30 tahun. Mereka adalah pegawai honorer yang masih tersisa usulan tahun 2005 yang diangkat pada tahun 2010 dan pada tahun 2014 menerima SK CPNS. “Saya bahagia serta senang tak terhingga. Tidak dapat lagi saya membayangkannya, hanya ucapan rasa syukur serta terima kasih kepada Allah SWT. Saya sudah menjadi honorer selama 33 tahun dan yang saya cita-citakan menjadi PNS ini adalah pensiunnya, karena masa kerja menjadi PNS hanya tinggal tiga tahun lagi,” ungkap Bapak Suparjo seusai diklat.
Asisten Administrasi Umum, bapak Ikhwan Habibi Daulay, meminta kepada seluruh peserta diklat agar selalu dan terus bersemangat melaksanakan tugasnya. “Semoga dengan adanya pengangkatan ini akan menjadi motivasi meningkatkan lagi kinerja serta pengabdian untuk kota Medan yang kita cintai ini,” ujar Ikhwan. Menurutnya, semua CPNS ini pasti bisa mengemban tugas karena mereka bukan pegawai baru. Mereka sudah berpengalaman dalam hal namanya bekerja selama belasan tahun untuk menjalankan tugasnya di instansi Pemkot Medan. Sedikitnya mereka sudah mengetahui tugas serta fungsi di SKPD masing-masing serta sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan. Kepala Kantor Diklat Kota Medan, Bapak Fakhruddin Harahap, mengungkapkan, diklat prajabatan CPNS golongan I dan II ini merupakan pengangkatan dari tenaga honorer kategori 1 (satu) di Instansi Pemko Medan tahun anggaran 2015. Jumlah peserta diklat sebanyak 120 orang yang dibagi dalam 4 (empat) angkatan dan dilaksanakan secara paralel.
Dilain tempat Info Honorer terbaru, Honorer K2 BKn, Honorer K2 Menpan - Forum Honorer Indonesia (FHI) mendukung dengan adanya rencana Komisi II DPR RI untuk membentuk Pansus tenaga honorer K2. Pansus ini akan dibentuk jika pemerintah Kita tidak melaksanakan hasil rapat kerja Komisi II DPR RI dengan MenPAN-RB (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) Bapak Yuddy Chrisnandi pada pertengahan Februari. "DPR telah meminta pemerintah agar segera mengangkat tenaga honorer K2 paling lambat pada akhir Desember 2015. Itu sebabnya FHI meminta kepada pemerintah Indonesia cukup melalui seleksi administrasi, bukan melalui tes," Dia juga menyebutkan, bahwa honorer K2 tidak layak untuk dites lagi karena sudah pernah ikut tes serta sudah mengabdi bertahun-tahun lamanya. Lain halnya dengan CPNS yang berasal dari pelamar umum yang belum mempunyai pengalaman bekerja di instansi pemerintah serta belum pernah ikut tes kompetensi dasar (TKD) ataupun tes kompetensi bidang (TKB).
"FHI serta seluruh elemen organisasi tenaga honorer K2 serta guru akan mengadakan aksi besar-besaran lagi jika tidak ada langkah konkrit dari pemerintah," tegasnya, Hasbi juga menuturkan bahwa MenPAN-RB harus mengambil langkah cepat, sebelum BKD (Badan Kepegawaian Daerah) di daerah menjadi sasaran amuk massa tenaga honorer karena nasib mereka diombang-ambingkan.