CPNS 2016, Info CPNS Menpan 2016, Info K2 2016, Semarang-Humas BKN, Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Dr Saiful Ridlo, MSi menhimbau agar dalam penyusunan soal rekrutmen CPNS senantiasa memperhatikan 5 prinsip penulisan, yakni valid, reliabel, fair, transparan dan autentik. Pernyataan itu disampaikan Saiful saat menyampaikan materi tentang Tahapan Penyusunan Tes Kompetensi, dalam acara Workshop Pengayaan Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen ASN (PPSR) BKN dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Fakultas MIPA, Unnes, Semarang. Dia juga menjelaskan yang dimaksud valid yakni mengujikan materi/kompetensi yang tepat; fair, yakni tidak merugikan pihak tertentu; transparan yakni jelas apa yang diujikan dan jelas kriteria penskorannya; reliabel yakni konsisten hasil pengukurannya; dan autentik yakni hasil kerja peserta yang sesungguhnya dan sesuai dengan dunia riil/nyata. Saiful menambahkan, pada prinsip fair, terkandung 3 komponen yakni jujur, seimbang dan terorganisasi.
Dalam komponen kejujuran, lanjut Saiful, pembuat soal perlu menyesuaikan tingkat kesukaran soal dengan kemampuan peserta tes, soal tidak menjebak, materi yang diujikan sesuai dengan jenis tes dan bentuk soal yang digunakan serta perlu juga menetapkan penskoran yang tepat. Sementara itu sebelumnya, Plt. Kepala PPSR BKN, Aris Windiyanto dalam sambutan saat membuka acara yang tersebut mengatakan workshop serupa ini telah pula digelar sebelumnya selama empat kali dengan melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Sebelas Maret ( UNS) Surakarta. Tujuan kegiatan ini, sambung Aris, untuk meningkatkan kapasitas para pembuat soal khususnya dalam penyusunan materi tes yang diujikan dalam rekrutmen dan seleksi calon ASN. “Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU no.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang mengamanatkan BKN untuk mengendalikan rekrutmen dan seleksi calon ASN”.
Sementara itu dari segi materi, selain dipaparkan tentang Tahapan Penyusunan Tes Kompetensi, disampaikan pula materi tentang Rambu-rambu Penulisan Butir Soal dan Pengembangan Bank Soal (disampaikan oleh Dr Wiwik Isnaeni MSi) serta dipaparkan pula materi tentang Variasi Bentuk Soal Sesuai dengan Materi yang diujikan (disampaikan oleh Prof Dr Dwi Rukmini MPd). Dr Wiwik Isnaeni MSi dalam materinya, salah satunya menjelaskan karakteristik bank soal yang perlu diperhatikan para pembuat soal. “Setiap butir soal pada bank soal merupakan butir soal yang telah teruji dan setiap butir soal perlu dilengkapi berbagai informasi yang berguna,” jelas Wiwiek. Ditambahkan pula, basis data soal pada bank soal perlu dibangun secara terstruktur. “Dalam pemeliharaan basis data bank soal perlu diperhatikan aspek kerahasiaan. Aspek ini penting untuk menjamin kualitas pemanfaatannya”. Sementara itu, Prof Dwi Rukmini dalam paparannya mengatakan ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat variasi jawaban soal, pertama hindari homogenitas, hindari membuat 2 jawaban yang merupakan sinonim ataupun antonim satu sama lain, susun pilihan jawaban yang minimal terdapat dua pengecoh dan hindari pilihan jawaban yang berada di luar konteks soal.
Di bagian lain, Kepala Bidang Pengelolaan Sistem Rekrutmen BKN, Endar Setiawan menjelaskan acara ini diikuti oleh 24 peserta yang antara lain terdiri dari pejabat/pegawai di lingkungan PPSR, pengelola bank soal, auditor, pengolah bahan informasi dan publikasi serta perwakilan dari sejumlah Kantor Regional BKN. sumber berita